Monday 12 September 2011

Siapa Bilang Disiplin Itu Enak ?

Mungkin ada sebagian dari kita yang pernah mendengar kalimat ini, “disiplin itu enak” ? Saya pernah mendengarnya, dan jika saya tidak salah ingat, saya juga pernah mengucapkannya. Namun, akhir-akhir ini saya mencoba membantah sendiri kalimat tersebut. Saya merasakan bahwa disiplin itu tidak enak. Salah besar jika ada yang mengatakan bahwa disiplin itu enak !
Saya harus akui bahwa selama beberapa waktu terakhir (tepatnya hampir dua tahun terakhir), saya telah menjadi kurang disiplin dan bahkan sudah dapat masuk kategori tidak disiplin. Saya terlambat dalam menghadiri beberapa acara yang telah ditentukan, saya terlambat datang pada suatu janji yang telah saya dan orang lain sepakati bersama, saya juga mengingkari serta menunda jadwal yang saya buat untuk diri saya sendiri. Setelah selama beberapa waktu menjalani kehidupan tidak disiplin, saya akhirnya tersadar bahwa saya tidak dapat selamanya seperti. Saya perlu segera kembali hidup disiplin.

Saya Butuh Tetap Bergerak

Setiap kita perlu belajar untuk mengenali diri kita sendiri serta belajar untuk dapat menangani atau memimpin diri kita sendiri. Hal inilah yang selama beberapa waktu terakhir kembali saya sadari. Saya belajar untuk dapat kembali mengenali diri saya yang sepenuhnya. Saya belajar untuk mengenal apakah yang benar-benar memotivasi saya, bagaimana saya dapat tetap termotivasi, apa yang menjadi kecintaan terbesar saya, bagaimana saya dapat menjadikan hari-hari saya berjalan dengan efektif, serta apa yang butuhkan. Pengenalan terhadap diri sendiri adalah sesuatu yang penting, sebab jika kita tidak dapat mengenali diri kita sendiri, maka kemungkinan besar kita tidak akan mampu mengenali orang lain serta berhubungan dengan baik dengan mereka.
Pagi ini, saya belajar sesuatu yang baru mengenai diri saya sendiri. Saya akhirnya menyadari bahwa agar diri saya tetap semangat serta terhindar dari kemalasan, maka saya perlu membuat diri saya tetap aktif dan tetap bergerak. Saya perlu membuat (baca: memaksa) diri saya sendiri untuk selalu aktif, bergerak, dan bergerak. Saya menemukan ketika saya terlalu banyak berpikir, duduk diam dalam waktu lama (bekerja maupun tidak), dan kurang bergerak, saya mengalami suatu kondisi yang disebut “pendinginan” secara fisik dan mental. Kondisi tersebut, jika berlangsung dalam waktu lama, akan menjadikan saya sebagai individu yang mengalami perhentian pertumbuhan secara pribadi.

KumpulBlogger