Friday 26 November 2010

Jangan Berhenti !


Ketika membuat tulisan ini, saya sudah beralih ke halaman 182 dari buku yang sedang saya baca. Satu inspirasi lagi untuk menulis dari pernyataan yang terdapat dalam buku tersebut. Semoga bermanfaat.
Seringkali kita tergoda untuk terlalu cepat puas. Seringkali kita tergoda untuk terlalu cepat berhenti atau menyerah sebelum kita benar-benar mencapai apa yang kita inginkan atau harus kita kerjakan. Seringkali kita terlalu cepat memberi diri kita istirahat, padahal masih ada pekerjaan atau tanggung jawab yang belum tuntas. Hal ini bukan berarti kita tidak boleh beristirahat, tapi jangan terlalu cepat memberi diri kita istirahat atau waktu untuk bersantai-santai, padahal masih ada tanggung jawab yang menuntut kita untuk segera menyelesaikannya. Seringkali pula kita senang memberi kita hadiah atau sesuatu yang menyenangkan, padahal banyak pekerjaan kita yang tidak berhasil diselesaikan dengan baik atau bahkan tidak mampu diselesaikan sama sekali.
Semua hal yang saya ungkapkan di atas, sekarang sedang terjadi pada diri saya sendiri. Saya sadar bahwa kita sebagai manusia perlu beristirahat. Kita sebagai manusia juga berhak untuk menikmati senang-senang atau hiburan. Kita berhak untuk memperoleh sesuatu yang memberi kenyamanan atau kepuasan pada diri kita. Namun apa jadinya jika semua hal tersebut terlalu banyak kita lakukan atau kita berikan untuk diri kita sendiri ? Apa jadinya jika kita terlalu cepat memberikannya padahal masih ada tanggung jawab yang menanti ? Salah satu jawaban yang saya ketahui adalah banyak pekerjaan atau tanggung jawab kita yang tidak terselesaikan dengan baik atau bahkan tidak terselesaikan sama sekali. Kita menjadi terlena dan lupa akan semua tanggung jawab atau pekerjaan kita yang masih menunggu untuk segera dibereskan.

Disiplin Setiap Hari


Saat tulisan ini saya buat, saya sudah sampai di halaman 181 dari buku The 21 Indispensable Qualities of A Leader. Saya sampai di bahasan mengenai Disiplin. Saya tertegur oleh salah satu penjelasan dari Maxwell mengenai Disiplin.
Maxwell mengungkapkan bahwa Disiplin itu harus dijadikan gaya hidup. Disiplin itu harus dilakukan setiap hari, bukan hanya pada waktu-waktu tertentu saja. Salah satu penjabaran mengenai Disiplin itulah yang menegur saya. Saya sadar bahwa saya ber-Disiplin, tetapi Disiplin saya hanya saya jalankan pada waktu-waktu tertentu saja. Saya ber-Disiplin ketika saya merasa membutuhkan atau bahkan merasa terpaksa harus Disiplin. Disiplin belumlah menjadi gaya hidup saya.

Penulis Buku Kelas Dunia


Perkenalkan salah satu IMPIAN saya yang telah saya tetapkan sejak beberapa bulan lalu. Suatu impian yang membuat saya dapat dengan tetap tekun dan setia untuk terus berusaha menciptakan tulisan setiap harinya (meskipun terkadang tidak setiap hari juga saya mampu menghasilkan tulisan). Impian yang tetap membuat saya dengan penuh semangat terus membaca buku maupun artikel untuk mengembangkan pemikiran serta ide-ide saya. Suatu impian yang dapat membuat saya dengan setia terus memposting tulisan di blog ini, sebab saya percaya apa yang saya lakukan meskipun mungkin sederhana saja, suatu saat nanti akan membuat saya meraih impian saya ini. Impian tersebut adalah menjadi Penulis Buku Kelas Dunia.
Tanpa sengaja, beberapa hari lalu saya menemukan bahwa jauh-jauh hari sebelum J.K. Rowling penulis novel Harry Potter menjadikan novel karyanya sebagai novel terlaris di dunia yang membuatnya penjadi penulis dengan pendapatan terbesar, dia memiliki satu impian yaitu melihat buku-buku karyanya dipajang di rak toko-toko buku. Pada akhirnya setelah lebih dari sepuluh tahun (jika saya tidak salah ingat), dia berhasil menjadikan impiannya kenyataan. Bukunya menjadi buku yang paling dicari oleh orang-orang dari seluruh dunia. Bukunya menjadi buku yang terus-menerus dicetak ulang dan bahkan selalu ditunggu kehadiran dari seri selanjutnya dari cerita yang ditulis dalam bukunya. Novel Harry Potter telah berhasil menjadi novel yang begitu digemari oleh orang-orang dari segala penjuru dunia yang bahkan terlalu digemarinya novel tersebut membuat seluruh penggemarnya menyayangkan keputusan J.K. Rowling untuk mengakhiri cerita petualangan Harry Potter dan kawan-kawannya.

Kembali Kepada Cinta Pertama Saya


Saat tulisan ini saya buat ketika saya sudah ‘menginjak’ halaman 124 dari total 218 halaman dari buku ‘The 21 Indispensable Qualities of A Leader’ karya John C. Maxwell. Halaman 124 merupakan bagian dari bab 12 dalam buku tersebut. Bab 12 tersebut membahas mengenai ‘Semangat Yang Tinggi’.
Tulisan kali ini memang mengenai cinta, tetapi bukanlah cinta dalam arti kekasih, pacar, istri, dan sejenisnya. Cinta yang saya maksud di tulisan ini adalah kecintaan kita dalam hubungannya dengan pekerjaan atau hobi. Dalam bab 12 buku tersebut di atas, Maxwell mengungkapkan beberapa cara untuk memperoleh kembali semangat kita yang tinggi dalam menjalani hidup, salah satunya adalah mengetahui sesuatu yang sudah sejak dari mula ketika kita akan memulai sesuatu aktivitas atau pekerjaan merupakan sesuatu yang benar-benar kita cintai.
Sebelum membaca bab 12 tersebut, saya secara pribadi sudah mulai menyadari akan pentingnya bekerja di bidang yang kita cintai atau melakukan aktivitas-aktivitas yang sesuai dengan kecintaan, hobi, atau hasrat kita. Hal tersebut dapat menjadikan kita tetap bersemangat, bergairah, memiliki daya tahan yang lebih lama, dan daya juang yang lebih tinggi dibandingkan ketika kita tidak bekerja atau beraktivitas pada hal-hal yang kita cintai. Saya menyadari sebagai hasil dari membaca beberapa buku maupun tulisan lain serta dari hasil perenungan saya sendiri.

Optimalkan Cloud Computing, Hitachi Gandeng Microsoft

Hitachi Data Systems menjalin kerja sama dengan Microsoft untuk mewujudkan platform komputasi terpadu yang akan menjadi landasan bagi penerapan komputasi awan (cloud computing) baik di lingkungan publik maupun privat.

Platform komputasi terpadu Hitachi ini diharapan menjadi lapisan orkestrasi cerdas untuk mengotomatisasi manajemen server, storage, jaringan dan aplikasi secata otomatis sebagai satu kesatuan. Dalam komputasi, orkestrasi adalah pengaturan, koordinasi dan manajemen komputer, peranti lunak penghubung dan layanan secara otomatis.

Dalam lingkungan komputasi berskala besar, manfaat lapisan orkestrasi ini adalah memungkinkan TI selaras dengan tujuan bisnis sekaligus mengurangi biaya dan tingkat risiko. Lapisan komputasi dalam platform komputasi terpadu ini juga memudahkan organisasi memanfaatkan teknologi dari Hitachi dan Microsoft.

“Pendekatan cloud computing berusaha mewujudkan TI yang fleksibel selaras dengan tuntutan bisnis,'' kata Ming Sunadi, Country Manager Hitachi Data Systems Indonesia. Ia menambahkan bahwa Cloud Computing berawal dari data center. Data center terdiri dari network, server, storage dan aplikasi.  ''Tantangannya adalah bagaimana mengelola semuanya sehingga bisa fleksibel dan lincah,'' kata Ming.

Thursday 25 November 2010

Saya Akan Melebihinya !


Awal tahun 2010 ini, saya bertekad bahwa saya harus mampu menghasilkan atau memposting paling sedikit 250 tulisan atau posting di blog saya ini. Namun, hari ini, saat tulisan ini dibuat, saya membuat keputusan baru yang sedikit berbeda. Saya membuat suatu keputusan untuk melebihi target awal saya sebanyak 250 tulisan. Saya akan melebihinya, saya akan mengejar hingga 300 tulisan atau posting. Saya akan mengejarnya dan saya yakin saya akan mampu untuk kembali melampauinya.
Keputusan saya untuk mengubah target ini karena saya tahu bahwa saya memiliki kemampuan untuk itu. Selain itu keputusan tersebut muncul setelah semangat saya kembali terpantik atau terbakar dan menyala-nyala oleh ungkapan John C. Maxwell dalam satu bukunya yang sedang saya baca. Semangat saya terbakar dan saya tertantang untuk melampaui segalanya, segala target yang pernah saya tentukan. Saya akan kejar segala impian saya dan saya akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan impian tersebut dapat terwujud. Saya harus berjanji kepada diri saya sendiri bahwa saya tidak akan membatasi diri saya sendiri kecuali Tuhan yang memang berniat membatasinya.

Membasmi Yang Satu Ini


Pagi hari ini, tanggal 25 November 2010 pukul 01.05 WIB, saya masih membaca sebuah buku. Buku yang saya baca tersebut menginspirasi saya untuk membuat tulisan ini. Buku tersebut mengingatkan saya kembali bahwa saya masih terus memperbaiki diri agar saya dapat kembali berada pada kondisi terbaik saya.
Saya terus dan terus sadar bahwa setelah prestasi puncak saya yang saya peroleh di akhir tahun 2008 yang lalu, seolah kinerja saya terus menurun. Banyak hal yang berubah dari diri saya. Hal itu pula yang salah seorang mantan pemimpin saya ucapkan kepada tahun lalu. Dia berkata, ‘kamu sekarang kok beda dengan kamu yang dulu, ada perubahan yang cukup drastis dari kamu yang aku tahu dahulu’. Awalnya saya sedikit mengabaikan pernyataan tersebut, namun kini saya semakin sadar bahwa pernyataan tersebut benar adanya. Ada sesuatu yang berbeda pada diri saya. Ada sesuatu yang dahulu begitu istimewa yang hilang dari diri saya. Sesuatu dari sekian banyak ‘kekuatan’ istimewa yang saya miliki yang menjadikan saya berbeda atau tampak ‘unggul’ dibanding beberapa yang lain. Suatu anugerah yang begitu besar yang telah saya terima. Sesuatu itu adalah Komitmen. Komitmen yang menjadikan saya mampu bekerja keras sekeras mungkin untuk menghasilkan yang terbaik pada setiap apa yang saya kerjakan. Komitmen yang menjadikan diri saya memiliki semangat yang menyala-nyala yang menyinari orang-orang disekeliling saya. Saya semakin sadar bahwa ‘sinar’ yang begitu istimewa tersebut telah pudar dalam diri saya. Namun, saya tidak akan membiarkan ‘sinar’ tersebut pudar selamanya. Saya sedang berusaha sekuat tenaga dan lebih kuat lagi untuk segera mengembalikan ‘sinar anugerah’ tersebut.

Donald Trump Siap Geser Obama

MENURUT berita yang dilansir oleh National Enquirer, maestro real estate, Donald Trump mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat menggantikan Barrack Obama. "Amerika sedang ditertawakan oleh seluruh dunia. Lakukan perubahan sebelum terlambat," katanya.

Donald Trump
"Ini bukan sesuatu yang saya ingin lakukan. Bahkan saya berharap ada orang lain. Tapi tidak ada satu pun orang lain yang mampu!".

"Saya siap mencalonkan diri yang berarti akan menghabiskan uang saya sendiri".

"Saya mempertanyakan apakah Sarah Palin pantas dipilih. Apakah ia punya potensi besar mendapatkan 50 persen suara".

"Dulu ketika Ronald Reagan menjadi presiden semua menghormatinya. Tapi sekarang tidak lagi".

"Saat ini Amerika seolah-olah sebagai pos deraan bagi negara lain. Kita tidak akan menjadi negara besar jika tidak mengubah cara kita!". (sumber: www.mediaindonesia.com).

Taiwan Bangun Gedung Pencakar Langit Mirip Pohon

Gedung pencakar langit baru di Taiwan
Ketinggian bukanlah satu-satunya hal yang membuat pencakar langit memesona. Adalah soal diferensiasi desain yang juga berpengaruh terhadap penilaian keindahan sebuah pencakar langit.

Stefan Dorin, seorang arsitek asal Rumania, tengah merancang pencakar langit yang memiliki desain menyerupai pohon. Rencananya, pencakar langit berdesain futuristik itu akan dibangun di kota Taichung, kota terbesar ketiga di Taiwan yang baru saja memenangkan penghargaan desain.

Pencakar langit itu akan dirancang memiliki bangunan utama yang berbentuk menyerupai batang. Bangunan utama ini akan berfungsi sebagai perkantoran, restoran, "taman urban" dan museum.

Yang unik, bagian utama pencakar langit juga akan dilengkapi dengan struktur menyerupai daun yang bisa bergerak naik turun, persis seperti daun yang melambai karena tertiup angin. Rencananya, struktur menyerupai daun yang dinamai "Floating Observatories" itu akan berfungsi sebagai lift yang mampu mengangkut hingga 80 orang.

Wednesday 24 November 2010

Semua Orang Yang Pernah Mendukungku

Gagasan mengenai Tim Bintang masih menyelimuti pikiran saya selama beberapa hari ini, semoga gagasan tentang Tim Bintang ini terus ada. Gagasan tersebut sebenarnya sudah saya sadari dari pengalaman pribadi saya, beberapa saat sebelum saya membaca buku 'Shine' karya Larry Thompson. Isi buku tersebut semakin dan semakin meneguhkan pemikiran saya tentang Tim Bintang. Saya akhirnya sadar bahwa sejak dahulu, dari saya kecil sampai sekarang, saya selalu ditopang oleh orang-orang yang telah bersedia menyediakan segala macam bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung, hingga saya dapat menjadi seperti sekarang. Inilah Tim Para Bintang saya.
Kedua orang tuaku, Awwali, Dimas, Fudin, pak Parlin guru Bahasa Inggris di SMU saya, Irvan Budiman, Yoga Budi N., Carolus Eka Candra,  kedua saudaraku, seluruh keluarga besarku, Andy Sutanto, Joseph Adi Saputra, Yulia Kurniawati Ongko, Rocky Limandauw, Ifka Yonatan, Andriyan Awal, Ang U Fong, Elisabeth Setiono, David Boy, Handono Suryadi, Yudianto, Hariyanto Erifin, Otniel Sutandi, Niko Permana, Raymond Aquino, Sisiliany Putri, Stevanus Djojokusumo, Victor Yohanes, Suhendro, Ringga Albert, Aileen Cindy, Rudi Hartanto, Tjio Yohanes, Mahendra Permana, Daniel Wiyata, Iwan Chandra, Aretta Soerjawitaka, Grace Olivia O., Carissa Magdalena, Yudi Prasetya Huri, Grace Kusuma, Kyky Peksi, Yonathan Adi K., Wanda Wijaya, Erwin Kirono, Max Maiden, William Kandiawan, Yenny Santoso, Wira Suryadi, Hartanto Kosasih, Indra Maryati, Fenny Felita, Irwan Pranata, Irwan Wiyono, Adi Cahyono, Tjahjadi Hendrawan, Hendrawan Armanto, Irvan A., Eduardo Sukabi M., Felisia Karina, Jeckshen, Kevin Horatian, Ruth Vini T., Valerynta N., Marthin Imanuel, Daud Setiabudi, Mikha Kristian, Maria Eka, Alexander Wibisono, David Alexandre, Kristian Sugiono, Soni Gunawan, Vella Tiko, Raimon Kwa, Onggono Adi Saputro, dan Rendy Binarto.

Monday 22 November 2010

Saatnya Untuk Mulai Menarik Hasil Dari Investasi Saya


Tanpa saya sadari, ternyata saya secara tidak langsung sudah berinvestasi. Investasi terbesar saya saat ini adalah dalam pendidikan saya, tepatnya waktu, tenaga, serta pikiran yang saya curahkan sebesar-besarnya dan sebanyak-banyaknya untuk belajar serta memperoleh yang terbaik dalam masa studi saya. Kini, setelah hampir menyelesaikan masa kuliah strata satu saya, maka sekarang adalah saatnya bagi saya untuk mulai berpikir tentang cara-cara yang dapat saya manfaatkan untuk menarik hasil dari investasi saya tersebut.
Saya sebagai CEO (Chief Executive Officer) dari diri saya sendiri perlu memikirkan cara-cara yang terbaik agar seluruh investasi saya maupun orang tua saya sebagai investor terbesar dalam diri saya dapat segera memperoleh hasil atau pengembalian hasil investasi. Sejak tahun 2008, secara pribadi saya mulai menerapkan profesionalisme dalam kehidupan saya,meskipun masih dalam skala kecil yaitu skala kerja organisasi di kampus maupun dalam studi saya secara pribadi. Meskipun rasa profesionalisme tersebut sempat menghilang selama beberapa saat, kini saya sedang berusaha dengan sangat keras dan mengerahkan seluruh upaya terbaik saya untuk memperoleh kembali sikap profesionalisme terhebat saya yang telah mengantarkan saya meraih segala sesuatu yang saya inginkan di masa lalu.

Inilah Patung Yesus Tertinggi di Dunia

Sekitar 15.000 peziarah Kristen/Katholik dan turis Minggu (21/11/2010) berkumpul di kota Swiebodzin di barat Polandia dalam sebuah peresmian sebuah patung Yesus tertinggi di dunia.
Patung setinggi 33 meter (seusia Yesus) yang dilambangkan sebagai perjalanan 33 tahun Yesus hidup di dunia ini langsung menjadi ikon baru negara Polandia.
Siaran langsung yang di tayangkan televisi Polandia menunjukkan prosesi keagamaan yang dihadiri ribuan pemeluk Katholik ini berbondong-bondong membawa bendera, plakat dan spanduk betuliskan Kristus Sang Raja Semesta, sebagai nama patung itu.
"Monumen ini adalah wujud nyata keimanan kita terhadap Kristus," kata Uskup Stefan Regmunt yang memberkati patung itu dalam upacara yang dipimpin Kardinal Henryk Gulbinowicz.
Patung tersebut merupakan karya mantan pastor Katolik Roma, Sylwester Zawadzki dan dinyatakan lebih tinggi tiga meter dari patung Kristus Sang Penebus di Brazil yang berdiri di puncak gunung, yang menghadap kota Rio de Janeiro.

Haparan Saya (Satu Lagi)

Saya percaya setiap orang punya harapan, impian, cita-cita, tujuan, atau apapun sebutannya. Saya juga yakin bahwa setiap perlu untuk memiliki semua hal itu jika mereka masih ingin menjadi seorang pribadi yang lebih baik, pribadi yang terus berkembang menjadi lebih baik dari hari ke hari. Harapan, impian, cita-cita, tujuan, dan ambisi dapat menjadi pemandu kita dalam menjalani kehidupan ini untuk mencegah kita dari kehilangan arah atau diombang-ambingkan oleh arus kehidupan. Itulah apa yang semakin saya sadari akhir-akhir ini setelah merenungkan semua perjalanan hidup saya sejauh ini.
Setiap orang harus terus berharap sebagai salah satu penanda bahwa nafas kehidupan benar-benar masih ada di dalam kita. Harapanlah yang dapat menjadi salah satu penanda bahwa kita masih hidup atau bahkan boleh dikatakan bahwa kita memang benar-benar hidup sepenuh hidup kita. Didorong oleh kesadaran tersebut, maka saya terus mengajari diri saya sendiri untuk tidak pernah berhenti berharap dalam kehidupan saya sendiri termasuk juga saya membuat satu harapan baru ini. Apakah harapan saya tersebut ? Sebenarnya harapan saya kali ini sederhana saja, yaitu mengharapkan komentar dari kalian semua pengunjung yang baik hati dari blog saya yang sederhana ini. Saya berharap kalian aktif memberikan komentar untuk setiap tulisan yang posting di blog ini.

Harus Dipaksa !

Suatu saat dalam seluruh perjalanan hidup kita, ada kemungkinan kita akan mengalami suatu sindrom yang tidak kalah berbahaya dengan sindrom-sindrom maupun penyakit-penyakit lain yang ada di dunia ini, sindrom tersebut adalah sindrom kemalasan. Saya secara pribadi juga pernah mengalami pada pertengahan tahun 2009 lalu dan saya terus-menerus mengalami kemalasan yang semakin meningkat hingga sekitar pertengahan tahun 2010. Setelah hampir satu tahun mengalaminya, akhirnya saya tersentak dan tersadar bahwa saya tidak boleh berada di sana terus-menerus. Saya harus segera keluar dari sana dan harus segera sembuh dari sindrom tersebut. Harus !
Akhirnya saya paksa diri saya untuk keluar dengan cara melakukan aktivitas-aktivitas sederhana yang dapat saya lakukan untuk membuat diri saya terus aktif dan terus bergerak. Saya paksa diri saya untuk secara produktif dan terus-menerus menghasilkan tulisan untuk mengisi blog saya ini. Saya tetapkan target bagi diri saya sendiri bahwa sampai akhir tahun 2010 ini, saya harus sudah memposting 250 tulisan dari jumlah awal tulisan yang tidak mencapai 100. Saya yakin, ada di antara kalian yang berpikir bahwa target itu mungkin sepele, ya terkadang saya juga berpikir seperti itu. Namun saya yakinkan serta ingatkan kembali diri saya bahwa hal-hal besar hampir selalu dimulai dari hal-hal yang kecil atau sepele. Sesuatu yang tampaknya tidak terlalu berarti atau remeh.

Ini Dia Markas Cracker Terbesar di Dunia

Ilustrasi serangan komputer
Serangan cyber oleh para cracker semakin bergejolak di dunia maya. Biro sekuriti Symantec coba menganalisis dari mana para cracker ini menjalankan aksinya dan hasilnya, mereka menobatkan sebuah kota di China sebagai ibu kota cracker dunia.

Adalah kota Shaoxing di Negeri Tirai Bambu yang disebut sebagai asal muasal serangan cyber terbesar di dunia. Menurut Symantec, dari total serangan cyber yang berasal dari China 21,3 persen di antaranya dilakukan dari Shaoxing.

China menduduki posisi puncak asal serangan cyber global, dengan persentase 28,2 persen. Posisi berikutnya ditempati Rumania dengan 21,1 persen diikuti berturut-turut oleh Amerika Serikat, Taiwan dan Inggris Raya.

Nokia Bikin Touch Screen dari Es

Touch screen dari es buatan Nokia
Iseng-iseng melakukan percobaan, para peneliti di Nokia sukses menciptakan touch screen unik. Disebut unik karena ini adalah layar sentuh pertama di dunia yang terbuat dari lempengan es. Wow!

"Ini adalah percobaan main-main, namun kami rasa temuan ini memperlihatkan bahwa interface komputasi interaktif kini bisa dibangun di mana saja," kata salah satu peneliti Nokia Jyri Huopaniem, seperti dikutip detikINET dari New Scientist, Senin (22/11/2010).

Sunday 21 November 2010

Siapakah Bintang Itu ?


Saya sedang membaca sebuah yang sangat luar biasa karangan Larry Angelo Thompson yang merupakan seorang manajer pribadi dari 200 bintang Hollywood. Judul buku tersebut adalah Shine. Cukup banyak dan bahkan dapat dibilang sangat banyak hal yang saya dapat dari buku tersebut, meskipun saya masih belum tuntas membacanya. Tulisan ini adalah salah satu hal yang berhasil saya peroleh.
Siapakah Bintang itu ? Menurut Larry Thompson dalam bukunya yang sedang saya baca, dia berpendapat bahwa Bintang adalah siapa saja, setiap orang dengan tingkat kemampuan atau kualitas diri yang maksimal. Bintang itu adalah orang yang pasti populer atau terkenal. Bintang itu adalah orang yang memanfaatkan setiap bakatnya dengan sangat baik untuk menghasilkan atau memperoleh apapun yang dia inginkan.
Salah satu ciri Bintang adalah KETENARAN. Ketenaran memiliki empat unsur yaitu Bakat, Kemauan Keras, Tim, dan Keberuntungan. Setiap unsur tersebut memiliki bobot poin maksimal yang sama dalam membentuk Ketenaran, yaitu 25 poin.

KumpulBlogger