Saturday 7 January 2012

Sekolah (Kuliah) Itu Penting, Tapi…


Pagi hari ini, ketika sedang mencoba belajar untuk bermeditasi, saya mendapat gagasan mengenai beberapa judul tulisan. Salah satunya telah menjadi judul tulisan ini. Tulisan ini terilhami oleh pengalaman saya sendiri dalam menempuh pendidikan maupun pengalaman yang saya himpun dari membaca cerita beberapa orang mengenai pengalaman mereka dalam menempuh pendidikan.
Saya sangat meyakini bahwa pendidikan itu memang penting, sebab pendidikan dapat menjadi bekal bagi setiap kita dalam mengarungi kehidupan di masa depan. Pendidikan dapat memperluas wawasan kita dan menambah pengetahuan kita akan dunia serta kehidupan. Kita semua mungkin telah mengetahui bahwa terdapat banyak cara untuk memperoleh pendidikan, dimana salah satunya adalah melalui sekolah (kuliah). Saya tidak menampik bahwa sekolah (kuliah) itu bukan hanya penting, malahan sangat penting. Namun ada satu hal baru yang akhirnya saya sadari setelah saya sendiri menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi, yaitu sekolah (kuliah) itu penting, tetapi jangan terlalu lama bersekolah (berkuliah).
Pendapat saya ini didasari oleh perenungan saya akan pengalaman saya sendiri dalam menjalani pendidikan maupun membaca cerita pengalaman orang-orang yang saat ini sudah sukses dalam menjalani pendidikannya. Saya menyadari bahwa sekolah (kuliah) memang merupakan salah satu sarana untuk memperoleh pendidikan, namun sayangnya di bangku sekolah (kuliah) kita terlalu banyak diajari teori tanpa pernah (atau kurang) diajari bagaimana memanfaatkan serta menggunakan seluruh teori tersebut dalam bentuk aplikasi yang lebih nyata yang dapat bermanfaat bagi sebanyak mungkin orang, termasuk bagi diri kita sendiri.

Melalui pengalaman tersebut, saya tersadar bahwa yang terbaik seharusnya adalah kita tetap menempuh pendidikan di bangku sekolah (kuliah), namun jangan terlalu lama. Kita hanya perlu untuk memperoleh dasar-dasar pengetahuannya saja dan setelah itu kita dapat memperluas pengetahuan serta meningkatkan keterampilan kita melalui praktek secara langsung. Dalam contoh kasus saya, saya menempuh pendidikan tinggi di bidang teknologi informasi dan akhir-akhir ini saya menyadari bahwa ternyata selama saya menempuh pendidikan saya terlalu banyak memperoleh beragam teori tentang ilmu komputer dan teknologi informasi, namun saya kurang memperoleh kesempatan untuk mempraktekkannya. Saya justru merasakan bahwa saya pengetahuan serta keterampilan saya jauh lebih berkembang setelah saya menggunakannya untuk melakukan pengembangan perangkat lunak yang lebih nyata. Pengalaman atau sensasi nyata yang saya yakini akan jauh lebih berguna dan bermanfaat dalam menjadikan saya sebagai seorang pengembang perangkat lunak yang lebih baik. Pengalaman yang saya yakini akan mampu membantu saya untuk menjadi seorang pengembang perangkat lunak terbaik.
Saya mengakui bahwa saya baru dapat merasakan manfaat yang lebih nyata atas bekal ilmu dasar yang telah saya peroleh setelah saya menggunakannya untuk melakukan pengembangan perangkat lunak yang lebih nyata dalam bidang pekerjaan profesional saya sebagai seorang programmer komputer. Saya baru dapat benar-benar merasakan sensasi pengalaman nyata serta manfaat dari pengetahuan yang telah saya miliki setelah menggunakannya dalam bidang pekerjaan. Pengalaman yang pada akhirnya saya sangat yakini akan jauh lebih bermanfaat daripada sekedar menuntut ilmu di bangku kuliah.
Kesadaran yang saya peroleh ini membuat saya agak sedikit menyesal telah menghabiskan terlalu banyak waktu saya di bangku kuliah. Saya akhirnya tersadar bahwa seharusnya saya duduk di bangku kuliah hanya untuk memperoleh pengetahuan dasar tentang ilmu komputer dan kemudian segera setelah saya merasa bahwa pengetahuan dasar yang peroleh telah cukup, saya segera keluar dari kampus untuk melakukan pengembangan keterampilan lanjutan dengan cara memperoleh pengalaman kerja yang lebih nyata dengan cara bekerja di perusahaan yang memerlukan tenaga dalam bidang komputer. Memang saya sedikit menyesal, namun saya juga bersyukur bahwa pada akhirnya saya tetap dapat memperoleh pengalaman kerja nyata serta mendayagunakan seluruh pengetahuan serta keterampilan yang saya miliki yang telah saya peroleh dari bangku kuliah.
Pendapat yang saya kemukakan serta kesadaran yang peroleh ini semakin didukung oleh sejumlah cerita yang saya ketahui melalui membaca pengalaman hidup beberapa orang yang kini telah menikmati kesuksesannya dan bahkan menjadi kaya-raya dari berbagai bidang, khususnya bidang komputer. Beberapa dari mereka memang menempuh pendidikan hingga jenjang universitas, namun mereka tidak puas hanya karena dapat menempuh pendidikan hingga jenjang tertinggi tersebut, melainkan sejak awal sekali di masa pendidikannya mereka telah berupaya melakukan magang di perusahaan teknologi informasi sehingga dapat memperoleh lebih banyak pengalaman nyata sekaligus memperoleh kesempatan untuk mengembangkan keahlian mereka. Masa magang yang mereka jalani pada akhirnya membawa mereka memperoleh lebih banyak pengalaman nyata dan bahkan pada akhirnya beberapa dari mereka mampu membangun perusahaan mereka sendiri. Beberapa tokoh yang saya ketahui memiliki pengalaman seperti itu adalah Bill Gates, Paul Allen, Steve Jobs, Steve Ballmer, Jack Dorsey, serta beberapa tokoh lain yang berasal dari generasi setara maupun generasi yang lebih muda dari mereka.
Sebagai penutup dari tulisan ini, saya tidak bermaksud untuk mempengaruhi setiap orang yang sedang menempuh pendidikan di bangku kuliah untuk keluar dan berhenti kuliah, namun sebisa mungkin perolehlah sebanyak mungkin pengalaman yang lebih nyata yang berkaitan dengan pendidikan yang kalian tempuh di bangku kuliah. Sebab pengalaman tersebut pada akhirnya akan jauh lebih berguna bagi kalian semua di masa depan, daripada sekedar memperoleh ilmu pengetahuan atau teori-teori. Sekian berbagi pengalaman dan cerita dari saya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

1 comment:

  1. Friedrich Himawan, Victor7 January 2012 at 12:39

    Peter.., 90% om Mpit setuju dengan tulisan kamu ini. Itulah mengapa ada S-1, S-2 dan S-3.

    Jaman sekarang, ada banyak orang yang langsung menempuh jenjang S-2 dan S-3 sebelum masuk ke dunia kerja nyata yang sesungguhnya, alhasil, teori kuat, tapi saat berhadapan dgn tantangan di lapangan bahkan seorang Doktor sekalipun relatif kurang bisa perform.

    Jadi..., kesimpulannya, sekolah, kerja, sekolah, kerja, belajar...belajar...belajar..., kerja...kerja... semua harus paralel...

    Salam
    Mpit

    ReplyDelete

KumpulBlogger