Friday 25 March 2011

Manfaat Kuliah

Ilustrasi: Kuliah
Sekitar enam tahun yang lalu, saat saya berada di tingkat akhir masa pendidikan SMU, saya mulai berpikir mengenai jurusan kuliah yang akan saya tempuh di jenjang pendidikan tinggi. Saat itu begitu banyak pilihan yang saya miliki, antara lain jurusan komputer, jurusan bahasa, jurusan ekonomi, jurusan hubungan internasional, dan jurusan teknik industri. Banyaknya pilihan sempat membuat saya bingung. Pilihan-pilihan tersebut muncul karena pada dasarnya saya memiliki ketertarikan pada bidang-bidang tersebut.
Namun setelah memilah-milah dengan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti minat terbesar saya dan juga prospek jurusan tersebut untuk memberikan pekerjaan dengan gaji yang besar di masa depan, akhirnya saya memutuskan untuk memilih jurusan komputer atau tepatnya jurusan Teknik Informatika. Satu masalah terselesaikan, tetapi persoalan tidak beres sampai disitu, ada satu masalah berikutnya yang datang menghampiri. Persoalan tersebut adalah menentukan universitas atau kampus yang akan saya gunakan untuk menempuh pendidikan di jurusan yang sudah saya tentukan tersebut. Saya memiliki tiga pilihan universitas, yaitu Universitas Surabaya (UBAYA), Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), dan Sekolah Tinggi Ilmu Komputer (STIKOM).
Guna memilih universitas yang tepat dan terbaik bagi saya untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi, maka saya mulai mengumpulkan beberapa informasi yang saya perlukan untuk mengambil keputusan. Setelah semua informasi yang saya perlukan berhasil saya peroleh, maka saatnya mulai membuat perbandingan sebelum keputusan akhir dibuat. Saya menemukan bahwa untuk jurusan Teknik Informatika, universitas atau kampus yang paling baik dan tepat adalah STTS. Namun, meskipun saya telah mengetahui bahwa STTS merupakan universitas yang paling tepat untuk menempuh pendidikan, awalnya saya tidak mendaftar di kampus tersebut. Saya justru mendaftar di UBAYA. Namun, beruntungnya saya adalah kala itu jurusan Teknik Informatika di UBAYA tidak memperbolehkan siswa dari jurusan IPS pada setiap SMU untuk mendaftar sebagai calon mahasiswa. Mengetahui hal tersebut, maka saya alihkan pilihan saya ke STIKOM, sebelum akhirnya justru mendaftar dan diterima di STTS.
Itulah sekilas cerita mengenai masa-masa pemilihan jurusan dan universitas yang akan saya gunakan untuk menempuh pendidikan tinggi. Namun cerita saya belum berhenti sampai disini. Masih ada cerita lanjutan yang justru merupakan inti dari tulisan ini.
Kala itu, saya tidak terlalu mengerti dan bahkan dapat dikatakan sama sekali tidak mengerti mengapa saya perlu kuliah. Saat itu saya hanya tahu bahwa setelah SMU tentu saja harus masuk universitas atau bangku kuliah. Selain itu yang saya tahu dengan berkuliah maka saya dapat memilih pekerjaan yang dapat membantu saya memiliki masa depan yang lebih cerah serta penghasilan yang lebih besar. Itulah manfaat kuliah yang terpikir oleh saya saat pertama kali saya hendak memasuki jenjang pendidikan tinggi.
Namun setelah selama beberapa saat menjalani kuliah, secara perlahan saya mulai memahami manfaat lain mengapa saya harus kuliah. Beberapa manfaat yang saya temukan adalah, saya harus berkuliah untuk menambah ilmu dan pengetahuan yang sudah saya peroleh sampai jenjang pendidikan menengah, dengan berkuliah saya dapat memperoleh beberapa teman dan kenalan baru yang nantinya akan berguna sebagai jejaring saat saya mulai berkarier, dengan berkuliah saya juga dapat melatih mental saya untuk menghadapi tantangan dan kesulitan yang menghadang dalam pencapaian nilai-nilai kuliah yang terbaik, dengan berkuliah pandangan atau wawasan saya mengenai dunia luar semakin terbuka sehingga saya mampu menemukan hal-hal baru yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Itulah beberapa manfaat yang saya rasakan selama kuliah.
Selain manfaat-manfaat yang sudah saya sebutkan diatas, ada satu lagi manfaat yang tidak kalah pentingnya dan boleh saya katakan paling penting bagi saya selama saya berkuliah. Saya menjadi mengetahui mengenai pengembangan diri, kepemimpinan, manajemen, dan juga profesi pengusaha atau pebisnis atau entrepreneur. Awalnya saya tidak pernah terpikir atau mengetahui profesi yang disebut pengusaha atau pebisnis atau entrepreneur tersebut, namun melalui kegemaran saya membaca yang semakin meningkat selama berada di jenjang pendidikan tinggi yang membuat saya menemukan profesi yang sangat menarik tersebut. Profesi yang digeluti oleh hanya sangat sedikit orang di dunia ini. Profesi itu pula yang akhir-akhir ini semakin melekat erat di pemikiran saya dan mulai saya coba jalani.
Dari pengalaman saya pribadi selama berada di bangku kuliah, akhirnya saya berani mengatakan bahwa kuliah itu perlu. Kuliah dapat membuka wawasan kita dengan lebih luas yang mungkin tidak akan dapat kita lakukan jika kita tidak berkuliah. Akhir-akhir ini memang banyak orang yang mulai mencoba mengkritik dunia perkuliahan yang dianggap justru membatasi kreativitas dan kemampuan seseorang untuk menjadi pengusaha atau entrepreneur. Saya mengetahui bahwa hal itu benar adanya, sebab secara umum atau boleh dikatakan sebagian besar universitas atau kampus yang ada di dunia ini mengorientasikan para lulusannya untuk bekerja di perusahaan-perusahaan yang sudah ada. Sangat jarang sekali kampus yang secara nyata mengorientasikan atau mendorong para mahasiswanya untuk mendirikan usaha setelah lulus kuliah nanti. Hal-hal itulah yang menjadi kritik dari berbagai pihak, khususnya dari pihak pengusaha dan pihak yang menyadari pentingnya entrepreneurship bagi perkembangan suatu negara.
Banyak dari pihak-pihak yang mengkritik tersebut menyarankan setiap mahasiswa untuk dengan segera berhenti kuliah dan mulai belajar mendirikan usahanya sendiri. Saya setuju dengan pendapat tersebut, meskipun tetap tidak sepenuhnya setuju. Sebab bagaimanapun juga kuliah itu penting. Kuliah dapat membantu orang-orang yang tidak memiliki inisiatif secara pribadi untuk belajar dan mengembangkan dirinya untuk dapat mengembangkan kemampuan serta keahliannya. Saya rasa kuliah itu tetap perlu, meskipun kampus-kampus atau universitas-universitas juga harus mulai sadar untuk tidak selalu mengarahkan para mahasiswanya untuk mencari pekerjaan setelah lulus nanti, melainkan mulai belajar untuk menganjurkan agar para mahasiswanya berani membangun usaha setelah lulus. Kampus-kampus harus memberikan atmosfer yang memungkinkan jiwa wirausaha muncul, meskipun tidak harus pula semua semua mahasiswa yang ada untuk benar-benar menjadi wirausahawan.
Itulah sekilas pendapat saya mengenai perkuliahan. Saya simpulkan bahwa kuliah itu tetap perlu, sebab pendidikan tetaplah penting bagi siapapun. Pendidikan adalah aset yang sangat berharga untuk masa depan setiap kita. Sedapat mungkin setiap kita harus berkuliah, kecuali ada beberapa hal yang menyebabkan kita memutuskan untuk tidak berkuliah, yang salah satunya adalah visi yang berbeda mengenai masa depannya sendiri. Kuliah itu penting !

2 comments:

KumpulBlogger